Kenapa sih harus Ruby ?

Irwan Syarifudin
4 min readJun 7, 2019

--

Dari beberapa pengalaman pedekate sama bahasa pemrograman kayak C++, Java, PHP, Javascript, C# sampe python, ada yang bikin lebih nyaman. Suatu ketika ketemu dan nyantolah makhluk yang bernama Ruby. Lebih manusiawi si iya dan lebih santun dan sopan. Haha. Ada pakemnya sendiri, ada beberapa rule / syntax / statement yang mesti dipahami terlebih dahulu untuk diterapkan dalam sela-sela logic aplikasi yang akan dibangun. Semoga langgeng deh. Yuk simak.

Cantik, Ringkas dan Mudah dimengerti

Sederhananya, kalo di compare sama Java ( Pengabdi Java please jangan marah ya ini cuma contoh aja haha ). Contoh kasus program untuk menampilkan penulisan “Hello world.”

Hello world dalam bahasa Java:

class HelloWorld
{
public static void main(String args[])
{
System.out.println(“Oy bro !”) }
}

Kalo program tersebut ditulis dalam bahasa Ruby jadinya seperti ini:

puts “Oy bro !”

Canggihnya lagi syntax puts bisa kita sederhanakan menjadi p.

p “Oy bro !”

Mantepkan tuh, kurang ringkas apa lagi ? haha.

Smalltalk

Nah ini agak panjang ya temen-temen penjelasannya.

Dulu pada tahun 1993, pernah ada cerita selama si “Designer” Ruby yakni Yukihiro Matsumoto belajar dan bekerja dengan beberapa bahasa selain Ruby hingga dia termotivasi ngembangin Ruby karena dia pengen melakukan scripting dengan fitur yang tidak bisa disediakan oleh bahasa scripting yang ada. Sampe dia bilang gini, kalo dibahasa Indonesia-in. “Gue pernah pake Perl, tapi itu terlalu banyak toy language-nya / permainan bahasa”. Mungkin dalam bahasa sehari-harinya kalo kita ngobrol ama temen, banyak basa basi lo, intinya apa tapi lo puter-puter dulu. Gitu mungkin. Nah definisi lengkapnya soal toy language bisa cek disini . Kemudian dia bilang lagi selama dia pake python, python tuh sebenernya cukup pendek, cuma he said “I knew Python then. But I didn’t like it, because I didn’t think it was a true object-oriented language — OO features appeared to be an add-on to the language. As a language maniac and OO fan for 15 years, I really wanted a genuine object-oriented, easy-to-use scripting language. I looked for one, but couldn’t find one”. Nah artinya apa dah tuh. haha. Intinya si Matsumoto bilang, banyak bahasa pemrograman yang menerapkan Object Oriented. Cuma, yang pure easy to use waktu itu belum ada. Dari python pun belum true object-oriented language. Dari situlah motivasi terbesar si Matsumoto membuat bahasa Ruby ialah membuat sebuah bahasa yang lebih baik, dan point utamanya in creating Ruby was simply to make himself and others happier.

Ruby is “A Programmer’s Best Friend”

Pada kesempatan lain, Matsumoto juga pernah bilang soal Ruby motivasi utama dia membuat Ruby ingin menciptakan bahasa yang lebih simple dan juga membuat developer/programmer atau penikmat Ruby lebih bahagia dalam membuat suatu program aplikasi. Mantap ga tuh, social-care juga ya. Mungkin pengennnya matsumoto juga para antusias Ruby kalo bisa kalo pas ngoding jangan sampe stress, justru harus bisa lebih bahagia pas ngoding. Nemu error, bahagia dulu aja pokoknya. Terus kalo misalnya developer lagi sedih, bakal lebih bahagia tau ngobatin kesedihan, ngoding Ruby aja lagi. hehe. Maybe.

Cuma yang jelas, lebih dari itu ya. Kenapa Ruby dibilang best friend, ga sekalian best friend forever ya?. Ruby bisa digunakan untuk keperluan CGI Scripts, dapat diembedd ke HTML, clean and easy syntax , bisa dipake di environment windows dan POSIX, mudah dikoneksikan ke DB2, MySQL, Oracle, dan Sybase, dan yang jelas very much scalable and big programs written in Ruby are easily maintainable. Satu lagi, di Ruby sendiri dia punya yang namanya Interactive Ruby Shell (IRB or irb). Makhluk apa lagi itu ?. IRB ialah suatu cara atau jalan tercepat untuk berinteraksi dengan Ruby. Jadi kita bisa output, debug code secara langsung, live, streaming (ga juga ya) via console terminal. Tanpa perlu membuat file program .rb bisa kita cek hasil line per line dari code yang akan dieksekusi.

Baiklah, sekian dulu informasi yang dapat disampaikan tentang Ruby, mohon maaf apabila terdapat kekurangan. Karena itu sebenernya hanya secuil pengalaman dari penulis untuk sharing tentang kenapa sekarang milih ruby belajar lagi bahasa dan mengimplementasikannya didunia koding. Untuk skala menengah dan besar pada dasarnya tiap bahasa programan lain pun punya spesifikasi dan keunggulannya masing-masing yang cocok diterapkan. Semua balik lagi pada kebutuhan dan cara engineer menyesuikan scope apps yang akan dibangun dengan dukungan teknologi yang digunakan. Ruby hadir sebagai salah satu bahasa yang ingin membawa solusi terbaik didunia bahasa pemrograman.

To get more, temen-temen bisa pelajari lagi lebih, karena untungnya si Ruby juga opensource, dan sekarang lagi naik daun juga. Jadi untuk referensi belajar, tutorialnya juga udah banyak. Sebagai catatan, untuk implementasi Ruby, mungkin awal-awal untuk instal Ruby sendiri dan konfigurasi environment sedikit lebih ribet (bagi yang belum familiar nanti temen-temen bakal pake package installationnya Ruby yaitu gem, rvm, dsb ). Cuma kalo udah sukses instal-installnya, tinggal pake buat ngodingi insya Allah udah enak, tinggal tancap gas full dah. Gue punya link blog story tentang ruby yang nulis namanya Sinclair Target. Dia sharing tentang awal perjalanannya ruby sampai masa depan ruby seperti apa. Menarik, kalian bisa baca lewat link berikut, klik disini.

Reference:

https://www.tutorialspoint.com/ruby/

https://www.digitalocean.com

--

--

Irwan Syarifudin
Irwan Syarifudin

No responses yet